Bengkulu – Cahaya Perempuan Bengkulu sebagai lembaga anggota PERMAMPU, adapun PERMAMPU merupakan Konsorsium 8 NGO Perempuan di Pulau Sumatera yang didirikan sejak tahun 2012.  Tahun 2014-2020, PERMAMPU mendapat dukungan dana melalui Program MAMPU-Program Maju Perempuan Indonesia dalam Penanggulangan Kemiskinan, yang merupakan program kemitraan Indonesia dan Australia.  Pada periode tersebut, PERMAMPU fokus pada program pemenuhan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan. Dukungan berakhir di tahun 2020 awal, tetapi PERMAMPU terus bergerak. Sejak Juli 2023, PERMAMPU mendapat kepercayaan kembali untuk menjadi mitra INKLUSI, sebuah program nasional bernama Kemitraan Australia–Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif.   PERMAMPU kemudian menjadi mitra INKLUSI bersama 10 lembaga besar lainnya salah satunya adalah Cahaya Perempuan Bengkulu serta Cahaya Perempuan sudah menjalankan program selama 2,5tahun dan tahun ini merupakan tahun terakhir di fase 1 INKLUSI. 

Pada tanggal 16 – 17 Oktober di Samosir telah dilakukan monitoring untuk melihat bagaimana perubahan-perubahan yang terjadi di level individu, kelompok, masyarakat dan di tingkat Pemerintah yang didampingi oleh Cahaya Perempuan Bengkulu. Adapun hasil yang didapatkan perubahan telah teridentifikasi dengan baik. Perubahan yang ingin diukur tentu saja tidak hanya di penerima manfaat dan stakeholder, tetapi juga peruahan yang terjadi di semua lembaga Anggota.  PERMAMPU ingin memastikan bahwa telah meletakkan dasar yang kuat di fase 1 dan menyadari hal-hal yang perlu diperbaiki untuk semakin optimal bekerja di fase 2.

Oleh karena itu,pada tanggal 18-19 November 2025 akan melanjutkan kegiatan PrimeL ((Participatory Integrated Monitoring, Evaluation and Learning) untuk mengetahui perkembangan keorganisasian dan pengelolaan keuangan lembaga. Kegiatan ini dihadiri oleh perkawilan unsur yayasan yaitu Dewan Pembina Hj Syafridawaty Tjaja, Dewan Pengawas Bpk Abudul Salim Siregar, Dewan Pengurus Artety Sumeri. Hal ini sangat penting mengingat penguatan lembaga juga merupakan focus dari PERMAMPU dan INKLUSI. PrimeL ((Participatory Integrated Monitoring, Evaluation and Learning) bertujuan untuk memastikan program berjalan sesuai dengan yang direncanakan, memastikan program dan inovasi PERMAMPU telah mulai berpengaruh di lokasi program, untuk pencegahan perkawinan anak dan perkawinan usia <19 tahun dan penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan (KTP) yang inklusif di Pulau Sumatera serta siap melangkah menuju Fase 2 INKLUSI.

Adapun ruang lingkup pelaksanaan PrimeL ((Participatory Integrated Monitoring, Evaluation and Learning) adalah
1) Assesment organisasi : mengetahui perkembangan keorganisasia lembaga anggota
2) Audit Program : mengetahui capaian program yang dilakukan sesuai dengan yang disepakati.
3) Audit Kepatuhan : melakukan pengujian untuk meyakinkan bahwa pengelolaan kegiatan dan keuangan telah sesuai dengan kebijakan yang disepakati.
4) Audit Operasional : melakukan pengujian untuk meyakinkan adanya upaya perlindungan asset program dan penggunaan sumber daya yang ada dilakukan secara efektif untuk pencapaian tujuan program
5) Audit Keuangan : melakukan pengujian atas kebenaran informasi keuangan, untuk meyakinkan tidak adanya salah penyajian laporan keuangan baik yang disengaja (kecurangan) maupun tidak disengaja (kelalaian).

Tujuan dari kegiatan ini adalah:
1) Secara partisipatoris bersama memberikan analisis, penilaian, saran dan komentar yang objektif mengenai keorganisasian dan kegiatan operasional dalam periode Januari – September 2025.
2) Memastikan alur program berjalan sesuai dengan arah yang diharapkan.
3) Membantu untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam mencapai tujuan program.
4) Memperoleh pembelajaran bersama untuk secara berkelanjutan transparan dan akuntabel, meningkatkan rasa kepemilikan terhadap program, dan memperkuat hubungan dengan PERMAMPU